Tahun kabisat atau istilah dalam bahasa Inggris "Leap Year" awalnya diciptakankan oleh astronom Sosiogenes dari Alexandria pada masa Kekaisaran Romawi Julius Caesar, dengan membuat kalender Julian yang terdapat waktu 365,25 hari dalam setahun. Namun akhirnya terjadi pembulatan menjadi 365 hari. Sedangkan sisa waktu yang 0,25 hari jika dijumlahkan dalam empat tahun akan menjadi 1 hari. Oleh karena itu per empat tahun akan terjadi penambahan 1 hari pada bulan Februari.
Bulan Februari awalnya memiliki 29 hari pada tahun biasa dan 30 hari pada tahun kabisat, namun saat Kaisar Romawi August Caesar, 1 hari pada bulan Februari dikurangi dan dialihkan ke bulan Agustus yang pada waktu itu hanya memiliki 30 hari. Dengan demikian, pada tahun biasa, Februari memiliki 28 hari dan Agustus 31 hari.
Terdapat algoritma mudah untuk menentukan apakah suatu tahun termasuk tahun kabisat atau bukan sebagai berikut:
- Jika angka tahun itu habis dibagi 400, maka tahun itu sudah pasti tahun kabisat.
- Jika angka tahun itu tidak habis dibagi 400 tetapi habis dibagi 100, maka tahun itu sudah pasti bukan merupakan tahun kabisat.
- Jika angka tahun itu tidak habis dibagi 400, tidak habis dibagi 100 akan tetapi habis dibagi 4, maka tahun itu merupakan tahun kabisat.
- Jika angka tahun tidak habis dibagi 400, tidak habis dibagi 100, dan tidak habis dibagi 4, maka tahun tersebut bukan merupakan tahun kabisat.
- Tahun Kabisat menurut definisi ini ada sejak diluncurkannya kalender Gregorian (1582).
Fakta - Fakta Tentang Tahun Kabisat
- Orbit Bumi
Sistem penanggalan Syamsiah mengandalkan orbit Bumi terhadap Matahari sebagai acuan waktu. Namun karena Bumi membutuhkan 365 hari 5 jam 48 menit 45 detik untuk memutari bintang induknya, maka setiap empat tahun penanggalan Syamsiah akan kekuarang satu hari penuh. Sebab itulah dibuat tahun Kabisat untuk menyesuaikan dengan perputaran Bumi.
- Mesir Kuno
Hari tambahan pada kalender tahunan pertama kali diperkenalkan oleh kebudayaan Mesir kuno. Pada tahun 238 sebelum Masehi, Ptolemaios II memerintahkan penambahan hari setiap empat tahun sekali untuk menghindari pergeseran musim. Namun petani Mesir menolak perubahan tersebut karena mereka telah terbiasa mengacu pada musim tani sebagai sistem penanggalan.
- Februari Panjang
Tanggal 29 Februari resminya lahir pada era Julius Caesar. Sang kaisar memerintahkan astronomnya, Sosigenes untuk meracik sistem yang lebih akurat untuk abad pertama. Ia kemudian menyusun penanggalan baru yang berjumlah 365 hari dengan tambahan satu hari setiap empat tahun.
- Detik Kabisat
Kendati tidak berhubungan langsung dengan tahun Kabisat, detik Kabisat diperlukan untuk menyelaraskan rotasi Bumi dengan jam dan penanggalan manusia. Pasalnya perputaran Bumi setiap hari melambat sebanyak 2 milidetiki. Sebab itu detik Kabisat ditambahkan pada hari terakhir Juni tahun lalu. Sejak tahun 1972 rotasi Bumi melambat sebanyak 26 detik.
- Kenapa Februari?
Kalender Gregorius yang dipakai sekarang merupakan modifikasi dari sistem yang disusun pada era kekaisaran Romawi, Augustus. Saat ia berkuasa, sang kaisar menambahkan dua hari pada bulannya, yakni Agustus, sehingga menjadi 31 hari. Hal serupa dilakukan Julius Caesar pada bulan Juli. Akibatnya cuma tersisa 28 hari untuk bulan Februari
- Bayi Langka
Saat ini sekitar 4,1 juta manusia di Bumi lahir pada tanggal 29 Februari. Pada prinsipnya, bayi yang terlahir pada tahun Kabisat cuma merayakan ulang tahun empat tahun sekali. Bayi-bayi itu tergolong langka karena peluang terlahir di tahun Kabisat cuma satu dari 1.461 kasus.
Sumber: dikutip dari berbagai sumber
Posting Komentar untuk "Fakta - Fakta Tentang Tahun Kabisat"